BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) di SMP Negeri 3 Satu Atap Galis

BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) Campak Dan Rubella di SMP Negeri 3 Satu Atap Galis
Guru dan Tenaga Medis Puskesmas Galis 
 
Sebelum kita melangkah pada dokumentasi dan prosesi yang ada disekolah ada baiknya wali murid dan tentunya juga kita bias membeca terlebih dahulu tentang Campak dan Rubella. berikut penjelasanya :
Measles (campak)
Penyakit measles (campak) disebabkan virus campak. Gejala campak yaitu demam, menggigil, serta hidung dan mata berair. Timbul ruam-ruam pada kulit berupa bercak dan bintil merah pada kulit muka, leher, dan selaput lendir mulut. Saat penyakit campak memuncak, suhu tubuh bisa mencapai 40oC.
Pencegahan campak paling efektif adalah dengan imunisasi campak. Imunisasi campak diberikan saat bayi berumur 9 bulan. Campak juga dapat dicegah dengan pemberian imunisasi sebagai bagian vaksinasi MMR. Setelah lewat masa kanak-kanak, imunisasi campak terus dilanjutkan walaupun telah dewasa, bersamaan dengan mumps dan rubella (vaksinasi MMR). Imunisasi MMR diberikan sebanyak 2 kali dengan selang penyuntikan 1-2 bulan.
Rubella (campak Jerman)
Penyakit rubella disebabkan virus rubella. Rubella mengakibatkan ruam pada kulit menyerupai campak, radang selaput lendir, dan radang selaput tekak. Ruam rubella biasanya hilang dalam waktu 2-3 hari. Gejala rubella berupa sakit kepala, kaku pada persendian, dan rasa lemas. Biasanya rubella diderita setelah penderita berusia belasan tahun atau dewasa. Bila bayi baru lahir atau anak balita terinfeksi rubella, bisa mengakibatkan kebutaan. Bila wanita hamil terinfeksi rubella, dapat mempengaruhi pertumbuhan janin. Bayi umumnya lahir dengan cacat fisik (buta tuli) dan keterbelakangan mental.
Pencegahan rubella paling efektif adalah dengan imunisasi bersamaan dengan campak dan mumps (vaksinasi MMR) sebanyak 2 kali dengan selang penyuntikan 1-2 bulan. Setelah lewat masa kanak-kanak, imunisasi rubella terus dilanjutkan walaupun telah dewasa, bersamaan dengan campak dan mumps (vaksinasi MMR).
 
setelah membaca perbedaan tersebut mari kita akan ulas tentang kegiatan bias disekolah kami, diawali oleh murid pemberani yang pertama kali menawarkan diri untuk disuntik. sedangkan yang lain ada juga yang masih enggan menyingsingkan lenganya untuk persiapan disuntik karena mungkin masih kepikiran bagaimana maknyusnya rasanya disuntik.
paras semanagat Imunisasi
 
 
mulai juga pada siwa perempuan
masih tegang
 
ketika semua guru dan tenaga medis sibuk, kami kaget karena mendapat kejutan. kali ini bukan karena siswa menangis tidak mau disuntik atau kabur dari jendela karena namun salah satu siswa kami naik ke langit-langit ruangan seolah seperti SPIDERMAN yang baru saja minggu kemarin diperbaiki. apakah ini yang dinamakan The Power of Kepepet?
siswa memanjat kelangit-langit kelas karena takut disuntik
guru dan petugas medispun antara panic dan menahan tawa,  hingga pada akhirnya Bapak Fajar mencoba membujuk siswa tersebut untuk turun.
 
Bapak Fajar mencoba membujuk siswa yang berada di langit-lait kelas
selang beberapa saat akhirnya siswa tersebut mau disuntik (BIAS) oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Galis meski dengan sedikit paksaat dan tangisan. Berikut 14 pertanyaan seputar imunisasi campak dan rubella seperti dikutip dari idai.or.id:
 
1. Apakah penyakit Campak Rubella?
Campak dan Rubella adalah penyakit infeksi menular melaui saluran nafas yang disebabkan oleh virus. Anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapat imunisasi Campak dan Rubella atau yang belum pernah mengalami penyakit ini beresiko tinggi tertular.
 
2. Apa bahaya dari penyakit ini?
Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru peunomia, radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian. Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan.
 
3. Seperti apa gejala penyakit Campak dan Rubella?
Gejala penyakit Campak adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit disertai dengan batuk, pilek dan mata merah (konjungtivitis). Gejala penyakit Rubella tidak spesifik bahkan bisa tanpa gejala. Gejala umum berupa demam ringan, pusing, pilek, mata merah dan nyeri dan persendian. Mirip gejala flu.
 
4. Bagaimana agar terlindung dari penyakit Campak dan Rubella?
Tidak ada pengobatan untuk penyakit Campak dan Rubella namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit Campak dan Rubella. Satu vaksin mencegah dua penyakit sekaligus.
 
5. Apakah vaksin MR?
Vaksin MR adalah kombinasi vaksin Campak atau Measles (M) dan Rubella (R) untuk perlindungan terhadap penyakit Campak dan Rubella. 
 
6. Apakah Vaksin MR aman?
Vaksin yang digunakan telah mendapat rekomendasi dari WHO dan izi edar dari Badan POM. Vaksin MR persen efektif untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella.Vaksin ini aman dan telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia.
 
7. Siapa saja yang harus mendapatkan Imunisasi MR?
Imunisasi MR diberikan untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun selama kampanye imunisasi MR. Selanjutnya, imunisasi MR masuk dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD/sederajat menggantikan imunisasi Campak.
 
8. Apakah imunisasi MR memiliki efek samping?
Tidak ada efek samping dalam imunisasi. Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian ikutan pasca imunisasi yagn serius sangat jarang terjadi.
 
9. Apabila anak telah diimunisasi Campak, apakah perlu mendapat imunisasi MR?
Ya, untuk mendapat kekebalan terhadap Rubella. Imunisasi MR aman bagi anak yang telah mendapat 2 dosis imunisasi Campak. 
 
10. Apakah perbedaan vaksin MR dan MMR?
Vaksin MR mencegah penyakit Campak dan Rubella. Vaksin MMR mencegah penyakit Campak, Rubella dan Gondongan.
 
11.Mengapa yang diberikan adalah vaksin MR bukan MMR?
Saat ini pemerintah memprioritaskan pengendalian Campak dan Rubella karena bahaya komplikasinya yang berat dan mematikan.
 
12. Apabila anak telah mendapat imunisasi MMR, apakah masih perlu mendapat imunisasi MR?
Ya. Untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit Campak dan Rubella. Imunisasi MR aman diberikan kepada anak yang sudah mendapat vaksin MMR. 
 
13. Apakah benar vaksin MR dapat menyebabkan autisme?
Tidak benar. Sampai saat ini belum ada bukti yang mendukung bahwa imunisasi jenis apapun dapat menyebabkan autisme.
 
14. Bagaimana fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 4 tahun 2016
Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya penyakit tertentu.! (Hilman/dok. freepik.com)
Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebakan kematian, penyakit berat, atau kecacatan permanen yagn mengancam jiwa, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya wajib.
 
foto bersama kepala sekolah dan petugas medis Puskesmas Galis
Nah, semoga semakin jelas ya pemahaman kita tentang pentingnya imunisasi campak dan rubella. Jadi, tak usah cemas lagi bila Si Kecil mendapatkan vaksinasi ini ya, terimaksih kami ucapkan pada Tenaga Medis Puskesmas Galis yang telah membantu kami memberikan Sosialisasi dan Imunisasi tentang campak dan rubella. salam SMPN 3 Satu Atap Galis. Semangat dari Desa untuk Bangsa.

Komentar

Postingan Populer